Rabu, 23 September 2009

Raden Ajeng Kartini, Sang Pejuang Kemajuan Wanita


Door Duistermis tox Licht, Habis Gelap Terbitlah Terang, itulah judul buku dari kumpulan surat-surat Raden Ajeng Kartini yang terkenal. Surat-surat yang dituliskan kepada sahabat-sahabatnya di negeri Belanda itu kemudian menjadi bukti betapa besarnya keinginan dari seorang Kartini untuk melepaskan kaumnya dari diskriminasi yang sudah membudaya pada zamannya.

Buku itu menjadi pedorong semangat para wanita Indonesia dalam memperjuangkan hak-haknya. Perjuangan Kartini tidaklah hanya tertulis di atas kertas tapi dibuktikan dengan mendirikan sekolah gratis untuk anak gadis di Jepara dan Rembang.

Upaya dari puteri seorang Bupati Jepara ini telah membuka penglihatan kaumnya di berbagai daerah lainnya. Sejak itu sekolah-sekolah wanita lahir dan bertumbuh di berbagai pelosok negeri. Wanita Indonesia pun telah lahir menjadi manusia seutuhnya. 






Di era Kartini, akhir abad 19 sampai awal abad 20, wanita-wanita negeri ini belum memperoleh kebebasan dalam berbagai hal. Mereka belum diijinkan untuk memperoleh pendidikan yang tinggi seperti pria bahkan belum diijinkan menentukan jodoh/suami sendiri, dan lain sebagainya.

Kartini yang merasa tidak bebas menentukan pilihan bahkan merasa tidak mempunyai pilihan sama sekali karena dilahirkan sebagai seorang wanita, juga selalu diperlakukan beda dengan saudara maupun teman-temannya yang pria, serta perasaan iri dengan kebebasan wanita-wanita Belanda, akhirnya menumbuhkan keinginan dan tekad di hatinya untuk mengubah kebiasan kurang baik itu.

Pada saat itu, Raden Ajeng Kartini yang lahir di Jepara, Jawa Tengah pada tanggal 21 April 1879, ini sebenarnya sangat menginginkan bisa memperoleh pendidikan yang lebih tinggi, namun sebagaimana kebiasaan saat itu dia pun tidak diizinkan oleh orang tuanya.

Dia hanya sempat memperoleh pendidikan sampai E.L.S. (Europese Lagere School) atau tingkat sekolah dasar. Setamat E.L.S, Kartini pun dipingit sebagaimana kebiasaan atau adat-istiadat yang berlaku di tempat kelahirannya dimana setelah seorang wanita menamatkan sekolah di tingkat sekolah dasar, gadis tersebut harus menjalani masa pingitan sampai tiba saatnya untuk menikah.

Merasakan hambatan demikian, Kartini remaja yang banyak bergaul dengan orang-orang terpelajar serta gemar membaca buku khususnya buku-buku mengenai kemajuan wanita seperti karya-karya Multatuli "Max Havelaar" dan karya tokoh-tokoh pejuang wanita di Eropa, mulai menyadari betapa tertinggalnya wanita sebangsanya bila dibandingkan dengan wanita bangsa lain terutama wanita Eropa. 

MULTATULI - Max Havelaar.

Dia merasakan sendiri bagaimana ia hanya diperbolehkan sekolah sampai tingkat sekolah dasar saja padahal dirinya adalah anak seorang Bupati. Hatinya merasa sedih melihat kaumnya dari anak keluarga biasa yang tidak pernah disekolahkan sama sekali.

Sejak saat itu, dia pun berkeinginan dan bertekad untuk memajukan wanita bangsanya, Indonesia. Dan langkah untuk memajukan itu menurutnya bisa dicapai melalui pendidikan. Untuk merealisasikan cita-citanya itu, dia mengawalinya dengan mendirikan sekolah untuk anak gadis di daerah kelahirannya, Jepara. Di sekolah tersebut diajarkan pelajaran menjahit, menyulam, memasak, dan sebagainya. Semuanya itu diberikannya tanpa memungut bayaran alias cuma-cuma.




Bahkan demi cita-cita mulianya itu, dia sendiri berencana mengikuti Sekolah Guru di Negeri Belanda dengan maksud agar dirinya bisa menjadi seorang pendidik yang lebih baik. Beasiswa dari Pemerintah Belanda pun telah berhasil diperolehnya, namun keinginan tersebut kembali tidak tercapai karena larangan orangtuanya. Guna mencegah kepergiannya tersebut, orangtuanya pun memaksanya menikah pada saat itu dengan Raden Adipati Joyodiningrat, seorang Bupati di Rembang.

Berbagai rintangan tidak menyurutkan semangatnya, bahkan pernikahan sekalipun. Setelah menikah, dia masih mendirikan sekolah di Rembang di samping sekolah di Jepara yang sudah didirikannya sebelum menikah. Apa yang dilakukannya dengan sekolah itu kemudian diikuti oleh wanita-wanita lainnya dengan mendirikan ‘Sekolah Kartini’ di tempat masing-masing seperti di Semarang, Surabaya, Yogyakarta, Malang, Madiun, dan Cirebon.

Sepanjang hidupnya, Kartini sangat senang berteman. Dia mempunyai banyak teman baik di dalam negeri maupun di Eropa khususnya dari negeri Belanda, bangsa yang sedang menjajah Indonesia saat itu. Kepada para sahabatnya, dia sering mencurahkan isi hatinya tentang keinginannya memajukan wanita negerinya. Kepada teman-temannya yang orang Belanda dia sering menulis surat yang mengungkapkan cita-citanya tersebut, tentang adanya persamaan hak kaum wanita dan pria.

Setelah meninggalnya Kartini, surat-surat tersebut kemudian dikumpulkan dan diterbitkan menjadi sebuah buku yang dalam bahasa Belanda berjudul Door Duisternis tot Licht (Habis Gelap Terbitlah Terang). Apa yang terdapat dalam buku itu sangat berpengaruh besar dalam mendorong kemajuan wanita Indonesia karena isi tulisan tersebut telah menjadi sumber motivasi perjuangan bagi kaum wanita Indonesia di kemudian hari.




Apa yang sudah dilakukan RA Kartini sangatlah besar pengaruhnya kepada kebangkitan bangsa ini. Mungkin akan lebih besar dan lebih banyak lagi yang akan dilakukannya seandainya Allah memberikan usia yang panjang kepadanya. Namun Allah menghendaki lain, ia meninggal dunia di usia muda, usia 25 tahun, yakni pada tanggal 17 September 1904, ketika melahirkan putra pertamanya.

Mengingat besarnya jasa Kartini pada bangsa ini maka atas nama negara, pemerintahan Presiden Soekarno, Presiden Pertama Republik Indonesia mengeluarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia No.108 Tahun 1964, tanggal 2 Mei 1964 yang menetapkan Kartini sebagai Pahlawan Kemerdekaan Nasional sekaligus menetapkan hari lahir Kartini, tanggal 21 April, untuk diperingati setiap tahun sebagai hari besar yang kemudian dikenal sebagai Hari Kartini.

Belakangan ini, penetapan tanggal kelahiran Kartini sebagai hari besar agak diperdebatkan. Dengan berbagai argumentasi, masing-masing pihak memberikan pendapat masing-masing. Masyarakat yang tidak begitu menyetujui, ada yang hanya tidak merayakan Hari Kartini namun merayakannya sekaligus dengan Hari Ibu pada tanggal 22 Desember.

Alasan mereka adalah agar tidak pilih kasih dengan pahlawan-pahlawan wanita Indonesia lainnya. Namun yang lebih ekstrim mengatakan, masih ada pahlawan wanita lain yang lebih hebat daripada RA Kartini. Menurut mereka, wilayah perjuangan Kartini itu hanyalah di Jepara dan Rembang saja, Kartini juga tidak pernah memanggul senjata melawan penjajah. Dan berbagai alasan lainnya.

Sedangkan mereka yang pro malah mengatakan Kartini tidak hanya seorang tokoh emansipasi wanita yang mengangkat derajat kaum wanita Indonesia saja melainkan adalah tokoh nasional artinya, dengan ide dan gagasan pembaruannya tersebut dia telah berjuang untuk kepentingan bangsanya. Cara pikirnya sudah dalam skop nasional.

Sekalipun Sumpah Pemuda belum dicetuskan waktu itu, tapi pikiran-pikirannya tidak terbatas pada daerah kelahiranya atau tanah Jawa saja. Kartini sudah mencapai kedewasaan berpikir nasional sehingga nasionalismenya sudah seperti yang dicetuskan oleh Sumpah Pemuda 1928.

Terlepas dari pro kontra tersebut, dalam sejarah bangsa ini kita banyak mengenal nama-nama pahlawan wanita kita seperti Cut Nya’ Dhien, Cut Mutiah, Nyi. Ageng Serang, Dewi Sartika, Nyi Ahmad Dahlan, Ny. Walandouw Maramis, Christina Martha Tiahohu, dan lainnya.

Mereka berjuang di daerah, pada waktu, dan dengan cara yang berbeda. Ada yang berjuang di Aceh, Jawa, Maluku, Menado dan lainnya. Ada yang berjuang pada zaman penjajahan Belanda, pada zaman penjajahan Jepang, atau setelah kemerdekaan. Ada yang berjuang dengan mengangkat senjata, ada yang melalui pendidikan, ada yang melalui organisasi maupun cara lainnya. Mereka semua adalah pejuang-pejuang bangsa, pahlawan-pahlawan bangsa yang patut kita hormati dan teladani.

Raden Ajeng Kartini sendiri adalah pahlawan yang mengambil tempat tersendiri di hati kita dengan segala cita-cita, tekad, dan perbuatannya. Ide-ide besarnya telah mampu menggerakkan dan mengilhami perjuangan kaumnya dari kebodohan yang tidak disadari pada masa lalu. Dengan keberanian dan pengorbanan yang tulus, dia mampu menggugah kaumnya dari belenggu diskriminasi.

Bagi wanita sendiri, dengan upaya awalnya itu kini kaum wanita di negeri ini telah menikmati apa yang disebut persamaan hak tersebut. Perjuangan memang belum berakhir, di era globalisasi ini masih banyak dirasakan penindasan dan perlakuan tidak adil terhadap perempuan.

Itu semua adalah sisa-sisa dari kebiasaan lama yang oleh sebagian orang baik oleh pria yang tidak rela melepaskan sifat otoriternya maupun oleh sebagian wanita itu sendiri yang belum berani melawan kebiasaan lama. Namun kesadaran telah lama ditanamkan kartini, sekarang adalah masa pembinaan.

Sabtu, 19 September 2009

6 Penyakit Maut yang Mengancam Pria



Sebuah studi mengatakan bahwa perempuan lebih sehat daripada pria. Dari 15 penyakit penyebab kematian di Amerika, kebanyakan dialami oleh pria, bahkan peneliti mengatakan pria meninggal dunia 5 tahun lebih cepat dibanding wanita. Berikut ini 6 penyakit pria yang paling banyak menyebabkan kematian.

Selain karena faktor biologis, kurangnya perhatian pria terhadap masalah kesehatan cukup berpengaruh. "Pria menempatkan kesehatan di urutan terakhir dalam prioritas hidupya. Kebanyakan mereka lebih memprioritaskan perannya di lingkungan sosial," ujar Demetrius Porche, ketua 
American Journal of Men's Health seperti dikutip dari WebMD, Rabu (16/9/2009).

Pria lebih jarang pergi ke dokter dibanding wanita sehingga lebih sering terkena penyakit kronis. "Selama mereka merasa sehat dan bisa tetap bekerja dengan produktif, kebanyakan pria tidak pernah memikirkan risiko penyakit atau kesehatan mereka," ujar Porche.

Berikut ini adalah 6 jenis penyakit yang paling banyak mengancam pria dan bagaimana cara mencegahnya.

1. Penyakit kardiovaskular

Penyakit yang dikenal dengan atherosclerosis ini memiliki arti pengerasan atau penegangan arteri (pembuluh darah). Adanya plak yang disebabkan oleh kolesterol dalam pembuluh darah menyebabkan arteri tersumbat dan hal tersebut memicu penyakit jantung.

Menurut CDC (Center for Disease Control), 1 dari 5 orang pria terserang penyakit ini dan umumnya mereka meninggal dunia di usia 65 tahun. Cek kolesterol setiap 5 tahun sekali mulai usia 25 tahun, kurangi konsumsi kolesterol jahat (LDL), berhenti merokok, perbanyak olahraga serta makan sayur dan buah bisa mencegah penyakit ini.

2. Kanker paru-paru
Kanker ini adalah jenis kanker paling ganas dan mematikan yang paling banyak dialami pria. Penyebarannya sangat cepat dan sulit disembuhkan. Kurang dari setengah pria yang bisa bertahan hidup setahun setelah gejalanya menyebar. Sebanyak 90 persen penyebabnya adalah rokok. Berhenti merokok sejak dini bisa mengurangi risikonya.

3. Kanker prostat
Penyakit ini biasanya timbul seiring dengan bertambahnya usia. Studi menunjukkan bahwa meskipun 1 dari 6 pria mengalaminya, tapi hanya 1 dari 35 orang yang meninggal dunia karena penyakit ini. "Pertumbuhan kanker prostat sangat lambat dibanding jenis kenker lainnya. Melakukan scan sejak dini sangat diperlukan," ujar Djenaba Joseph, MD, medical officer dari cancer prevention at the CDC.

4. Depresi dan bunuh diri
Sebelumnya para peneliti beranggapan bahwa wanita lebih banyak mengalami stres, tapi ternyata pria yang memiliki sikap menutupi masalah dan merasa bisa menanganinya sendiri lebih banyak mengalami stres. "Daripada menangis, pria yang sedang stres lebih banyak marah dan agresif. Bagi mereka tidak mungkin mengatakan bahwa dirinya sedang depresi pada orang lain, jadi mereka menanganinya dengan mabuk atau bahkan bunuh diri," ujar Porche.

5. Diabetes
Penyakit ini muncul tanpa banyak diketahui, tiba-tiba saja gula darah meningkat. Ketika pria sering kencing dan merasa haus, baru mereka pergi ke dokter. Serangan jantung, stroke, buta, gagal ginjal dan amputasi adalah penyakit lainnya yang membuntuti orang diabetes dan telah menggugurkan banyak pria ketimbang wanita. Mengurangi berat badan dan menjaga kadar gula dalam darah dengan olahraga dan makan makanan bergizi bisa mencegah diabetes, terutama diabetes tipe 2.

6. Disfungsi Ereksi
Penyakit ini mungkin tidak terlalu mengancam nyawa pria tapi tetap sebuah pertanda bahwa ada masalah kesehatan serius dalam tubuh. Pria dengan penyakit Erectile Dysfunction (ED) dilaporkan kurang bisa menikmati hidup dan cenderung lebih depresi. ED kebanyakan disebabkan oleh atherosclerosis, penyakit yang sama yang menyebabkan serangan jantung dan stroke. Dokter mengingatkan bahwa ED adalah tanda awal penyakit kardiovaskular, jadi sebaiknya lebih waspada.

Menakjubkan, 10 Jenis Ulat Dengan Warna dan Bentuk yang Indah


Spurge Hawk-Moth Caterpillar


Photo Credit: Wikipedia

Cecropia Moth Caterpillar



Stinging Rose Caterpillar


Photo Credit: http://www.naturephotographers.net/buserimages/1045-03.jpg

Red-Footed Fuzzy-Wuzzy Caterpillar



Azalea Caterpillar


Photo Credit: http://creatures.ifas.ufl.edu/orn/azalea_caterpillar01.htm

Saddleback Caterpillar


Photo Credit: Wikipedia

Tetrio Sphinx Caterpillar


Photo Credit: Wikipedia

Monarch Caterpillar


Photo Credit: Wikipedia

Hickory Horned Devil


Photo Credit: http://farm1.static.flickr.com/87/233272037_04e38a8f26.jpg

Old World Swallowtail Caterpillar


Photo Credit: Wikipedia